Total Tayangan Halaman

Senin, 19 September 2011

Aku belum belajar dari apa yang pernah aku lewati kemarin


Aku bahkan tak bisa menggambarkan atau menuliskan apa-apa tentang hidup ku, tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang Ria Bustanudin. Kebanggaan ku yah..hanya satu menyandang nama Papa ku di belakang nama ku, aku anak pertama dari 3 bersaudara. Usia kami tak terpaut jauh sehingga kami tumbuh dalam perbedaan usia yang tak terlalu mencolok, ada untung dan rugi nya, keuntungan nya kami bisa sering bertukar pakaian, tas, atau sepatu secara ukuran kaki dan badan juga rata-rata sama, lalu rugi nya aku bahkan tidak ingat lagi rasanya punya adik bayi karena saat adik-adik ku lahir saat itu juga aku masih sangat kecil. Itulah kenapa kami suka  ‘mengangkut’ anak  tetangga kerumah dan mengakui nya dengan tega sebagai adik kami.
Aku merasa aku adalah orang yang cukup (uppsss… cukup atau memang )  egois dan keras. Beberapa orang kesulitan untuk berinteraksi dengan ku, bahkan bertahun-tahun berkomunikasi pun kami selalu mentok dan tidak pernah sesuai. Hingga  mungkin ketika keletihan telah menghinggapinya,  dengan teganya dia  mengatakan kalau aku ini arogan dan angkuh.. 
Krick..
Sakit..
Tapi ya sudahlah mungkin benar adanya.

Aku memang tak memiliki teman yang benar-benar dekat dengan ku, tak seperti yang lainnya yang mempunyai banyak teman dekat, kepada siapa saja bisa lansung akrab. Tapi aku hanya memiliki  beberapa orang  yang benar-benar dekat , yang padanya ku bisa bercerita apa pun yang membuat ku merasa nyaman . Seseorang yang dengan nya  kuhabiskan waktu untuk bercerita dan saling mendengarkan. Bisa  di tepi pantai di tepi selat malaka (special untuk sahabat ku yang di pangkor_Frenny ), atau di tengah  keramaian kota sehabis melakukan aktivitas, ditemani sebotol coke rasa vanilla dan burger lezat langganan kami, di antara kerinduan kepada keluarga. Keletihan menjadi sirna jika telah bersama dia (sepotong episode di tengah kota Selangor_ Kak Uci I Miss You) eits.. bentar ya sebelum dilanjutkan aku Cuma mau mengatakan kalau disini yang special itu bukanlah seorang lelaki.  Kalau untuk poin ini aku hanya akan bercerita nanti ketika semua telah halal. Sehingga aku dan dia bisa saling menuliskan kisah di kehidupan ini, tanpa menyakiti atau mengkhianati yang menciptakan cinta itu. Dan yang pasti tak ada rasa bersalah ketika itu. Akan  kunobatkan dia sebagai cinta terakhir dalam hidupku, dimana pandangan itu hanya terpaut padanya dan aku pun berharap dia menjadikanku peraduan yang terakhir sebelum dia menghadap Tuhan kami.  kalaupun ada yang kedua (Ya Allah bahkan sampai hari ini aku belum bisa menjawab  untuk diri ku sendiri apakah aku bisa memberinya izin atau tidak. Walaupun tanpa izinku dia tetap bisa melakukannya) aku tetap ingin menjadi yang paling di sayangnya setelah Mu Tuhan kami dan dia. 
Waduh.. apa-apa ni kok jadi curhat hal yang belum pasti...
Pake bawa-bawa  nama seseorang yang masih dirahasiakan pula...
Kan belum tau juga siapa orangnya... 
Apakah dia seperti yang aku azzamkan itu...
Kan aku juga belum tau...
Kok berani-berani nya aku bercita-cita tentangnya...
Ah.. sudahlah ini kan hanya cita-cita kecil pada sosok besar  yang aku desain dalam khayalku
Aku tahu  Ya Allah siapa pun dia telah Kau persiapkan yang paling terbaik yang ada di dunia ini
Maka sampai tulisan ini ku tulis aku tak tahu apakah dengan membuat   Kriteria kecil tentangnya   Itu sebuah kesalahan besar.. 
Entahlah.. aku hanya berpegang pada kata guru ngajiku yang mengingatkan kami mengenai  hukum timbal balik bahwa yang berkulalitas pasti akan mendapatkan yang berkualitas.. tapi yak  kok lama-lama aku agak ragu kalau lihat banyak kenyataan di dekatku yang gak sesuai (hhmmm  sepertinya aku perlu berbicara lagi dengan beliau nih.. ^_^ maaf Mbak..) 
kembali lagi pada sahabat-sahabat ku yang pernah bersama dalam hidupku, sebenarnya aku tak ingin membedakan antara teman dekat dan teman biasa.  Bagi  ku siapa pun orang yang pernah hadir dalam hidup ku adalah orang-orang spesial yang membantu memberi warna pada perjalanan ini, siapapun dia dan bagaimanapun hubungan ku dengannya (baik atau buruk).
 Ketika masa-masa “jahiliyah” itu aku tinggalkan aku bertemu dengan banyak orang  luar biasa, di kampus aku bertemu dengan akademisi yang super, professor-profesor yang bikin aku harus berpikir njelimet setengah mati bahkan harus mengambil dua kali mata kuliah bersamanya, guru ngaji yang baik hati ada yang perhatian dan ada pula yang cuek, sauadara-saudara yang juga baik hati, pimpinan  ku di organisasi yang aku ikuti. Yang  sering beradu argument atau pendapat. Teman se”profesi” yang semua nya  tentu tidak sama  karakter dan sifat. Itulah dinamika walau terkadang sering aku menemukan kondisi dimana aku tak bisa menguasai diri ku sendiri untuk menyadari setiap orang itu berbeda bahkan terkadang terlambat. Aku pernah setahun bersama seseorang yang saat itu rasa-rasa nya aku udah gak tahan lagi bersamanya bukan karena dia gak cocok denganku tapi justru malah kebalikannya  (eits bukan VMJ loh sodara-sodara..) . Dia baik banget dengan ku dan sangat  santun jika berkomunikasi sehingga  kadang-kadang gak tega untuk men_skak dia kalo aku udah bĂȘte banget ma dia.
 (minjem istilah anak kota cuy..)
Nah.. temannya  dia yang juga teman  aku malah sering gak’ cocok dengan ku, yang pernah menyampaikan pendapatnya tentang diriku di hadapan peserta rapat “ udahlah jangan memaksakan orang lain menjadi seperti yang diinginkan”  dan itu  sempat diulang-ulang nya.. namun masa setahun bahkan lebih aku lewati bersama mereka. Ya.. lagi-lagi terima kasih deh  atas kalimatnya..
Lalu terkadang aku menemukan diriku tak bisa berkompromi dengan diri sendiri menahan egoku untuk tak mau bersama orang yang masuk kategori “nyebelin”.  He..he.. aku jadi teringat kata-kata seseorang tentang  PERBEDAAN dia mengatakan  bahwa kita harus menerima perbedaan itu dan itu sesuatu yang wajar nasehat orang tersebut.  Haloww… kamu kan laki-laki dan aku perempuan, berpikirnya aja kita udah pake instrument yang berbeda,  ini bukan masalah perbedan Men.. ini masalah perasaan. Emangnya enak tiap saat di curigai melulu, emang enak setiap ditelepon atau di sms dicuekin (emangnya hijab itu yang kayak gimana sih.. ampe-ampe balas sms gak mau), lalu apa mungkin bisa jalan kalau tiap hari saat bersama dengan mereka aku merasa tidak berguna, okey lah kamu mengatakan “perlakuan yang berbeda antara ” umum” dan “khusus” tapi bukan berarti si Dia itu  mengecilkan seseorang, Men.. akhwat juga punya perasaan (enak aja di mainin..!) ups.. sori agak emosi but I am still easy (gedubrakkk..).
Mungkin aku pengen sekali mengatakan  ini di hadapan dia (dan maaf aku tak bermaksud menyinggung siapa pun). Namun kok kayak nya gak ahsan gitu loh… lah jatuhnya aku curhat-curhatan ma dia dong.. gak mau ah.. biarlah begini. Aku memang egois bahkan asal kamu tahu keluarnya aku juga karena aku egois.
Banyak pelajaran yang  aku coba petik (ingat..coba) dan hari ini aku menyadari kalau aku belum banyak belajar dari apa yang pernah aku lewati kemarin, sebulan, setahun yang lalu atau tiga tahun yang lalu. Masih banyak yang ternyata kusia-sia kan. Bahkan  di tahun kelima lewat 2 bulan ini aku belum menamatkan kuliah ku. Harapan besar dari Papa dan Mama ku. Jika mendengar keluh kesah mereka rasanya ingin saat itu aku penjamkan mata dan berharap ketika membuka mata maka aku sudah berada di dalam gedung PKM. Dengan toga menunggu antrian nama ku di panggil. Tentu aku sangat merasa bersalah saat ini, aku merasa beban ini begitu berat, aku juga ingin wisuda secepatnya dan memenuhi harapan orang tua ku. Ya.. hari ini aku ingin berkata bahwa yang kubutuhkan adalah  motivasi bukan sekedar pertanyaan “kapan wisuda Ria?” itu menyudutkan ku, cobalah tanyakan padaku apa kendala yang tengah terjadi yang membuat ku belum juga wisuda, jika ada satu orang saja yang mau mendengar pernyataan ku, tanpa perlu dia memberi apa-apa maka aku sangat berterima kasih padanya. Kalau saja kalian tahu.. ehmmmm sok mengiba banget  sih.. jika  anggapan orang tentang kesuksesan itu terletak pada Wisuda cepat, kerja dapat, nikah tepat  maka aku bukan termasuk pada kaum yang sukses. Dan malangnya setiap hari aku bertemu dengan orang-orang yang prinsip hidupnya dilandasi empat hal tersebut.
Ehmmmm dan walaupun semua ini berat pantang bagi ku untuk diam dan senyap..
Hari gini gak ngapa-ngapain..rugi banget deh.
Seperti air jika diam akan busuk maka atas dasar teori itu aku tidak boleh pernah berhenti. Pertemuan ku dengan ustazah ku setiap minggu atau di tempat-tempat kegiatan keislaman kembali memunculkan gairah hidup. Ustazah yang solehah, yang di separuh usianya tak pernah stagnan, dimana pun, kapan pun dan dalam kondisi apapun tetap berbuat untuk orang lain. Oh.. ustazah ku yang kupanggil Ibu  bahkan aku makin mencintai mu kala aku melihat mu di bawah terik panas bersama kami  engkau bergabung dalam barisan mereka yang tengah berdemo. Ya Allah cintai lah Ustazah kami, karena dia pun sangat mencintaimu, dan aku tahu pasti ya Allah… bahwa Engkau pasti tahu kala itu beliau tengah dalam kondisi sakit. Lalu alasan apa yang membuat aku yang masih muda (ceile..) dan tidak ada kendala enggan turun.
Hmmmm.. cintai lah ustazah mu sauadara-saudari ku orang yang saat ini  kau panggil Kakak, Mbak atau Ibu (belajar dari masa lalu ku yang sering menuntut ini dan itu pada dia) dia yang sama dengan mu juga memiliki kekurangan (ya Allah.. lagi-lagi aku sering terlambat menyadari hal ini). Dan untuk sauadara-saudara ku yang cantik hati dan wajahnya (special untuk mereka di zona UIR I), yang setiap hari membuat ku tersenyum. Kalian sahabat ku, kalian yang tahu baik – buruk nya aku, sering mengacau di kamar ku, yang jilbab ku belum dikembalikan..he..he..(woi kembaliin dong) but, barang-barang mereka juga banyak bersama ku, he..he.. .  Yang  di tengah malam mereka masih terjaga  mengunting, memotong atau ngeprint atau pun mereka yang gak segan-segan ngangkatin barang berat dalam boncengan sepeda motor nya.. kadang-kadang aku salut tapi kadang aku heran liatin nya.. kelihatan banget loh masa lalu nya bagaimana..he..he..! 
untuk sahabat seangkatan ku yang udah pada wisuda dan yang belum.. yang chesmitri (tulisannya bener gak kayak gini ) pas..(karena satu angkatan kali..). untuk mereka angkatan yang aneh itu ..angkatan berapa itu ya.. kalo gak salah 2007 (^_^)  dalam ketegasan dan keras lah aku mencintai kalian, kadang  kenapa aku tak mengangkat telepon (ya.. karena aku sibuk..secara gitu loh.. Narsisbgt_com ) tapi aku yakin kalian sayang banget kan ma aku ???  Kita emang gokil dan itulah kita.. (ayo kita perbaiki.. banyak yang gak sreg ma cara kita loh..). dan untuk akhwat aneh yang kalo berdua ma dia sering terjadi kejadian yang memalukan.. aku gak perlu memuji kamu kan,, biarlah Allah yang memuji ketulusan kamu  dan aku tahu kamu memang tulus ( menanggapi Komplainnya pada ku yang katanya tak pernah memujinya), dan pada adik-adik ku yang aku lihat lebih dewasa daripada diriku, doakan kakak mu ya dek..(untuk doa-doa tertentu yang lagi diinginkan) adik-adik di rumah, sepupu-sepupu, ponakan-ponakan,  Handayani, 2008_2010, IRMA n all. Ajari aku untuk dewasa ya.
Dan ini lah aku,  diriku tengah lagi berproses, kekurangan di sana – sini yang aku coba perbaiki bersama keinginan membangun mimpi tentang kehidupan. Tentang pertemuan ku kelak dengan Tuhan ku, dengan Rasulku, dan bersama orang tua ku juga pecinta JalanMu. Aku dengan kekurangan dan kelebihan ingin hidup bersama lelaki soleh yang berpegang teguh pada ajaran dan merindukan kematian di Jalan Mu (poin yang paling di sukai Puspita Harapan tentang aku)
 Dan ketika kematian menjemputku aku ingin dia Ridho atas diriku dan dia menyayangi ku. Tentang Negara ini dan rakyatnya  nya, aku sangat bangga menjadi bagian dari mu negeriku , aku dan saudara-saudaraku yang turun ke jalan (KAMMI dan seluruh elemen mahasiswa, LSM, partai-partai yang bersih ) akan terus berbuat untuk mu Indonesia ku.





Aku bahkan tak bisa menggambarkan atau menuliskan apa-apa tentang hidup ku, tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang Ria Bustanudin. Kebanggaan ku yah..hanya satu menyandang nama Papa ku di belakang nama ku, aku anak pertama dari 3 bersaudara. Usia kami tak terpaut jauh sehingga kami tumbuh dalam perbedaan usia yang tak terlalu mencolok, ada untung dan rugi nya, keuntungan nya kami bisa sering bertukar pakaian, tas, atau sepatu secara ukuran kaki dan badan juga rata-rata sama, lalu rugi nya aku bahkan tidak ingat lagi rasanya punya adik bayi karena saat adik-adik ku lahir saat itu juga aku masih sangat kecil. Itulah kenapa kami suka  ‘mengangkut’ anak  tetangga kerumah dan mengakui nya dengan tega sebagai adik kami.

Aku merasa aku adalah orang yang cukup (uppsss… cukup atau memang )  egois dan keras. Beberapa orang kesulitan untuk berinteraksi dengan ku, bahkan bertahun-tahun berkomunikasi pun kami selalu mentok dan tidak pernah sesuai. Hingga  mungki ketika keletihan telah menghinggapinya,  dia dengan teganya mengatakan pada ku kalau aku aku ini arogan dan angkuh..

Krick..

Sakit..

Tapi ya sudahlah mungkin benar adanya.

Aku memang tak memiliki teman yang benar-benar dekat dengan ku, tak seperti yang lainnya yang mempunyai banyak teman dekat, kepada siapa saja bisa lansung akrab. Tapi aku hanya punya  beberapa orang-orang yang benar-benar dekat , yang padanya ku bisa bercerita apa pun yang membuat ku merasa nyaman dan enjoy. Seseorang yang terkadang kami habiskan waktu untuk bercerita dan saling mendengarkan bisa di tepi pantai di tepian selat malaka (special untuk sahabat ku yang di pangkor_Frenny ), atau di antara keramaian kota sehabis melakukan aktivitas, ditemani sebotol coke rasa vanilla dan burger lezat langganan kami, di antara kerinduan kepada keluarga, keluh dan kesah. Dan  keletihan menjadi sirna jika telah bersama dia (sepotong episode di tengah kota Selangor_ Kak Uci I Miss You) eits.. bentar ya sebelum dilanjutkan aku Cuma mau mengatakan kalau disini yang special itu bukan seorang laki-laki  kalau untuk poin ini aku hanya akan bercerita nanti ketika semua telah halal sehingga aku dan dia bisa saling menuliskan kisah di kehidupan ini, tanpa menyakiti atau mengkhianati yang menciptakan cinta itu. Dan yang pasti tak ada rasa bersalah ketika itu. Akan  kunobatkan dia sebagai cinta terakhir dalam hidupku, dimana pandangan itu hanya terpaut padanya dan aku pun berharap dia menjadikanku peraduan yang terakhir sebelum dia menghadap Tuhan kami.  kalaupun ada yang kedua (Ya Allah bahkan sampai hari ini aku belum bisa menjawab  untuk diri ku sendiri apakah aku bisa memberinya izin  walaupun tanpa izinku dia tetap bisa melakukannya) aku tetap ingin menjadi yang paling di sayangnya setelah Mu Tuhan kami dan dia.

Waduh.. apa-apa ni kok jadi curhat hal yang belum pasti

Pake bawa-bawa  nama seseorang yang masih dirahasiakan pula

Kan belum tau juga siapa orangnya

Apakah dia seperti yang aku azzamkan itu

Kan aku juga belum tau

Kok berani-berani nya aku bercita-cita tentangnya

Ah.. sudahlah ini kan hanya cita-cita kecil pada sosok besar  yang aku desain dalam khayalku

Aku tahu Allah siapa pun dia telah Kau persiapkan yang paling terbaik yang ada di dunia ini

Maka sampai tulisan ini ku tulis aku tak tahu apakah dengan membuat Kriteria kecil tentangnya  

Itu sebuah kesalahan besar..

Entahlah.. aku hanya berpegang pada kata guru ngajiku yang mengingatkan kami mengenai

hukum timbal balik bahwa yang berkulalitas pasti akan mendapatkan yang berkualitas.. tapi yak

kok lama-lama aku agak ragu kalau lihat banyak kenyataan di dekatku yang gak sesuai (hhmmm

sepertinya aku perlu berbicara lagi dengan beliau nih.. ^_^ maaf Mbak..)

kembali lagi pada sahabat-sahabat ku yang pernah bersama dalam hidupku, sebenarnya aku tak ingin membedakan antara teman dekat dan teman biasa.  Bagi  ku siapa pun orang yang pernah hadir dalam hidup ku adalah orang-orang spesial yang membantu memberi warna pada perjalanan ini, siapapun dia dan bagaimanapun hubungan ku dengannya (baik atau buruk).

 Ketika masa-masa “jahiliyah” itu aku tinggalkan aku bertemu dengan banyak orang  luar biasa, di kampus aku bertemu dengan akademisi yang super, professor-profesor yang bikin aku harus berpikir njelimet setengah mati bahkan harus mengambil dua kali mata kuliah bersamanya, guru ngaji yang baik hati yang perhatian dan yang cuek, sauadara-saudara yang juga baik hati, pimpinan  ku di organisasi yang aku ikuti. Yang  sering beradu argument atau pendapat kalo udah mentok nih ku keluarkan  jurus seribu  air mata ( tapi ini tanpa di rekayasa loh sodara-sodara) atau teman se”profesi” yang semua nya  tentu tidak sama  karakter dan sifat. Itulah dinamika walau terkadang sering aku menemukan kondisi dimana aku tak bisa menguasai diri ku sendiri untuk menyadari setiap orang itu berbeda bahkan terkadang terlambat. Aku pernah setahun bersama seseorang yang saat itu rasa-rasa nya aku udah gak tahan lagi bersamanya bukan karena dia gak cocok denganku tapi justru malah kebalikannya  (eits bukan VMJ loh sodara-sodara..) . Dia baik banget dengan ku dan sangat  santun jika berkomunikasi sehingga  kadang-kadang gak tega untuk men_skak dia kalo aku udah bĂȘte banget ma dia.

 (minjem istilah anak kota cuy..)

Nah.. sohibnya dia yang juga sohib aku malah sering gak’ cocok dengan ku, yang pernah menyampaikan pendapatnya tentang diriku di hadapan peserta rapat “ udahlah jangan memaksakan orang lain menjadi seperti yang diinginkan”  dan itu  sempat diulang-ulang nya.. namun masa setahun bahkan lebih aku lewati bersama mereka. Ya.. lagi-lagi terima kasih deh  atas kalimatnya..

Lalu terkadang aku menemukan diriku tak bisa berkompromi dengan diri ku sendiri menahan egoku untuk tak mau bersama orang yang masuk kategori “nyebelin” he..he.. aku jadi teringat kata-kata seseorang tentang  PERBEDAAN dia mengatakan  bahwa kita harus menerima perbedaan itu dan itu sesuatu yang wajar nasehat orang tersebut.  Haloww… kamu kan laki-laki dan aku perempuan, berpikirnya aja kita udah pake instrument yang berbeda,  ini bukan masalah perbedan Men.. ini masalah perasaan. Emangnya enak tiap saat di curigai melulu, emang enak setiap ditelepon atau di sms dicuekin (emangnya hijab itu yang kayak gimana sih.. ampe-ampe balas sms gak mau), lalu apa mungkin bisa jalan kalau tiap hari saat bersama dengan mereka aku merasa tidak berguna, okey lah kamu mengatakan “perlakuan yang berbeda antara ” umum” dan “khusus” tapi bukan berarti si Dia itu  mengecilkan seseorang, Men.. akhwat juga punya perasaan (enak aja di mainin..!) ups.. sori agak emosi but I am still easy (gedubrakkk..).

Mungkin aku pengen sekali mengatakan  ini di hadapan dia (dan maaf aku tak bermaksud menyinggung siapa pun). Namun kok kayak nya gak ahsan gitu loh… lah jatuhnya aku curhat-curhatan ma dia dong.. gak mau ah.. biarlah begini. Aku memang egois bahkan asal kamu tahu keluarnya aku juga karena aku egois.

Banyak pelajaran yang  aku coba petik (ingat..coba) dan hari ini aku menyadari kalau aku belum banyak belajar dari apa yang pernah aku lewati kemarin, sebulan, setahun yang lalu atau tiga tahun yang lalu. Masih banyak yang ternyata kusia-sia kan. Bahkan  di tahun kelima lewat 2 bulan ini aku belum menamatkan kuliah ku. Harapan besar dari Papa dan Mama ku. Jika mendengar keluh kesah mereka rasanya ingin saat itu aku penjamkan mata dan berharap ketika membuka mata maka aku sudah berada di dalam gedung PKM dengan toga menunggu nama ku di panggil. Tentu aku sangat merasa bersalah saat ini, aku merasa beban ini begitu berat, aku juga ingin wisuda secepatnya dan memenuhi harapan orang tua ku. Ya.. hari ini aku ingin berkata bahwa yang kubutuhkan adalah  motivasi bukan sekedar pertanyaan “kapan wisuda Ria?” itu menyudutkan ku, cobalah tanyakan padaku apa kendala yang tengah terjadi yang membuat ku belum juga wisuda, jika ada satu orang saja yang mau mendengar pernyataan ku, tanpa perlu dia memberi apa-apa maka aku sangat berterima kasih padanya. Kalau saja kalian tahu.. ehmmmm sok mengiba banget  sih.. jika  anggapan orang tentang kesuksesan itu terletak pada Wisuda cepat, kerja dapat, nikah tepat  maka aku bukan termasuk pada kaum yang sukses. Dan malangnya setiap hari aku bertemu dengan orang-orang yang prinsip hidupnya dilandasi empat hal tersebut.

Ehmmmm dan walaupun semua ini berat pantang bagi ku untuk diam dan senyap..

Hari gini gak ngapa-ngapain..rugi banget deh.

Seperti air jika diam akan busuk maka atas dasar teori itu aku tidak boleh pernah berhenti. Pertemuan ku dengan ustazah ku setiap minggu atau di tempat-tempat kegiatan keislaman kembali memunculkan gairah hidup. Ustazah yang solehah, yang di separuh usianya tak pernah stagnan, dimana-mana, kapan pun dan dalam kondisi apapun tetap berbuat untuk orang lain. Oh.. ustazah ku yang kupanggil Ibu  bahkan aku makin mencintai mu kala aku melihat mu di bawah terik panas bersama kami  engkau bergabung dalam barisan mereka yang tengah berdemo. Ya Allah cintai lah Ustazah kami, karena dia pun sangat mencintaimu, dan aku tahu pasti ya Allah… bahwa Engkau pasti tahu kala itu beliau tengah dalam kondisi sakit. Lalu alasan apa yang membuat aku yang masih muda (ceile..) dan tidak ada kendala enggan turun.

Hmmmm.. cintai lah ustazah mu sauadara-saudari ku orang yang saat ini  kau panggil Kakak, Mbak atau Ibu (belajar dari masa lalu ku yang sering menuntut ini dan itu pada dia) dia yang sama dengan mu juga memiliki kekurangan (ya Allah.. lagi-lagi aku sering terlambat menyadari hal ini). Dan untuk sauadara-saudara ku yang cantik hati dan wajahnya (special untuk mereka di zona UIR I), yang setiap hari membuat ku tersenyum. Kalian sahabat ku, kalian yang tahu baik – buruk nya aku, sering mengacau di kamar ku, yang jilbab ku belum dikembalikan..he..he..(woi kembaliin dong) but, barang-barang mereka juga banyak bersama ku, he..he.. .  Yang  di tengah malam mereka masih terjaga  mengunting, memotong atau nge print atau mereka yang gak segan-segan ngangkatin barang berat (pantang menunggu ikhwan) dalam boncengan sepeda motor nya.. kadang-kadang aku salut tapi kadang aku heran liatin nya.. kelihatan banget loh masa lalu nya bagaimana..he..he..!

untuk sahabat seangkatan ku yang udah pada wisuda dan yang belum.. yang chesmitri (tulisannya bener gak kayak gini ) pas..(karena satu angkatan kali..). untuk mereka angkatan yang aneh itu ..angkatan berapa itu ya.. kalo gak salah 2007 (^_^)  dalam ketegasan dan keras lah aku mencintai kalian, kadang  kenapa aku tak mengangkat telepon (ya.. karena aku sibuk..secara gitu loh.. Narsisbgt_com ) tapi aku yakin kalian sayang banget kan ma aku ???  Kita emang gokil dan itulah kita.. (ayo kita perbaiki.. banyak yang gak sreg ma cara kita loh..). dan untuk akhwat aneh yang kalo berdua ma dia sering terjadi kejadian yang memalukan.. aku gak perlu memuji kamu kan,, biarlah Allah yang memuji ketulusan kamu  dan aku tahu kamu memang tulus ( menanggapi Komplainnya pada ku yang katanya tak pernah memujinya), dan pada adik-adik ku yang aku lihat lebih dewasa daripada diriku, doakan kakak mu ya dek..(untuk doa-doa tertentu yang lagi diinginkan) adik-adik di rumah, sepupu-sepupu, ponakan-ponakan,  Handayani, 2008_2010, IRMA n all. Ajari aku untuk dewasa ya.

Dan aku diriku tengah lagi berproses, kekurangan di sana – sini yang aku coba perbaiki bersama keinginan membangun mimpi tentang kehidupan. Tentang pertemuan ku kelak dengan Tuhan ku, dengan Rasulku, dan bersama orang tua ku juga pecinta JalanMu. Aku dengan kekurangan dan kelebihan ingin hidup bersama lelaki soleh yang berpegang teguh pada ajaran dan merindukan kematian di Jalan Mu (poin yang paling di sukai Puspita Harapan tentang aku)

 Dan ketika kematian menjemputku aku ingin dia Ridho atas diriku dan dia menyayangi ku. Tentang Negara ini dan rakyatnya  nya, aku sangat bangga menjadi bagian dari mu negeriku , aku dan saudara-saudaraku yang turun ke jalan (KAMMI dan seluruh elemen mahasiswa, LSM, partai-partai yang bersih ) akan terus berbuat untuk mu Indonesia ku.