Beberapa pengalaman saya lalui banyak kader
Komisariat yang kebingungan ketika akan melaksanakan dauroh atau yang biasa
kita sebut dengan pelatihan. Minimnya jumlah AB 2 Komsat bisa menjadi salah
satu faktor. Bukan mengecilkan keberadaan AB 1 Komsat namun sebuah training
tetap membutuhkan konsep jelas dan terarah, sehingga merapikan kerja-kerja
dauroh.
Untuk KAMMI sendiri training instruktur diberikan
ketika seorang kader telah menjadi alumni DM 2 yang mana memang pelaksanaan DM1
dilaksanakan oleh Alumni DM 2 dan AB2 dibantu oleh AB 1 Komsiariat. Namun
dengan kondisi saat ini maka manejerial
nya tidak bisa hanya menghandalkan peran AB 2 yang kadang sering disibukkan
dengan amanah lain di tempat lain.
Oleh karena itu dauroh yang kita laksanakan
tidak sekedar menggunakan feeling apalagi hanya berpatokkan dengan training yag
pernah dilaksanakan di masa sebelumnya. Sebelumnya sudah ada standarisasi dari
pelaksanaan training, mulai dari tujuan, konten, pelaksana, target, materi,
teknis operasional pelaksanaan hingga evaluasi semua adalah keseluruhan dari
dauroh yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
Untuk sekarang ini bab yang saya tampilkan
baru terkait dengan pengelola dauroh atau siapa-siapa yang terlibat dengan
pelaksanaan dauroh, di selanjutnya InsyaAllah akan dipublikasikan bab yang
lainnya yang sama pentingnya ke publiK komsat UIR, namun bagi AB 2 yang ingin
membantu Tafadhol.
Diambil dari modul Training Instruktur 2010/Pekanbaru oleh KAMMI
Daerah Riau
Manajemen
Dauroh KAMMI
Manajemen ini dilaksanakan pada pelatihan dauroh marhalah di
Komisariat masing-masing
1.Instrumen dauroh
Pengelolalaan
sebuah dauroh melibatkan berbagai komponen yang tersistematiskan dalam suatu
instrumen daouroh, interaksi komponen-komponen tersebut harus sinergis agar
dauroh berjalan secara teratur. Instrumen minimal sebuah dauroh terdiri dari
MOT, MCR, Observer dan Fasilitator. Komponen yang dimaksud adalah :
Pengelola Dauroh
Pengelola dauroh adalah tim yang bertanggungiawab terhadap pengelolaan
training secara substantif. Tim Pengelola daurohterdiri dari :
1) Master of Treining (MoT)
MoT adalah penanggung jawab utama keseluruhan penyelenggaraan dauroh. Ia
adalah orang yang paling faham dengan alur dan desain dauroh.
Tugas:
a) Penanggungiawab keseluruhan training
b) pengendali team instruktur
dalam mengelola sebuh training.
c) Penentu alur dan desain
training
d) pengambil kebiiakan-kebijakan
strategis selama proses training
e) Memimpin koordinasi-koordinasi
pra, saat, dan pasca training
f) Memberi materi orientasi dan
refleksi training
g) Menentukan kelulusan peserta
training
h) Membentuk OC (PANITIA
PELAKSANA)
i) Meminta Pettanggungiawaban OC
(PANITIA PELAKSANA)
2) Asisten MoT
Asisten MoT adalah insruktur yang bertugas membantu MOT dalam menentukan
keb[iakan dauroh
Tugas:
Menganalisa data perkembangan
dauroh: peserta keberjalanan proses dauroh,
dan fasilitator.
3) Administrator
Administrator adalah instruktur yang bertanggungiawab mengumpulkan data
mengklasifikasikann dan mengolah,
sehingga mampu dibaca guna memberikan
rekomendasi terkait proses
dauroh.
4) Masterof ClassRoom (MCR)
MCR adalah instruktur yang
bertanggungjawab untuk mengkondusifkan forum di kelas. Ia akan senantiasa
bersama peserta di dalam ruangan.
Tugas:
a) Mengalurkan materi-materi training
b) Pelaksana kebiiakan-kebijakan MOT
di forum
c) MengkondisikanPeserta
5) Observer
Observer adalah instruktur yang
bertugas melakukan pemantauan dan penilaian terhadap keberjalanan forum.
Tugas:
a) Mengamati perkembanganpeserta
b) Mengamati fasilitator dalam
memfasilbsi
c) Menganalisa hasil pengamatannya
dan membuat rekomendasi.
6) Fasilitator
Fasilitator
adalah instruktur yang bertugas menyampaikan materi-materi dauroh. Terdapat
beberapa sub dalam fasilitator materi antara lain :
a)
Fasilitator materi
Instruktur yang
bertugas sebagai fasilitator utama dalam menyampaikan materi
b)
CO. Fasilitator
Fasilitator materi
adalah instruktur yang bertugas bersama dengan fasilitator materi menyampaikan
materi dauroh, namun peran Co Fasilitator digunakan berdasarkan pertimbangan
target dauroh
c)
Instruktur tamu/Penceramah
Inshuktur tamu adalah
pemateri yang berasal dari luar tim instruktur.
Biasanya s€orang
ustada pakar/ahli dalam bidang terterrtu, akademisi
praktisi, dan
sejenisnya yang akan menjadi nara sumber bagi permasalahan
tertentu. Dalam DM 1
dilakukan dalam kondisi penting mendesak, namun alangkah lebih baik jika semua
instruktur materi bersala dari Korps Instruktur Daerah
7) Ustrdz Dauroh
Instruktur yang berperan melakukan monitoring dan kontrol dalam sisi
Maknawiyah dauroh baik proses
dauroh atau pun peserta dauroh.
b. Organizing Comiile -Panitia
(OC)
Panitia OC adalah tim yang bertanggungiawab secara teknis bagi
keberlangsungan sebuah dauroh. panitia
ini dibentrk oleh komisariat penyelenggara dauroh. OC bertanggung jawab
terhadap : penyediaan tempat akomodasi, konsumsi transnsportasi, dokumentasi,
dekorasi, dan sarana prasarana training lain yang sifatnya pendukung dauroh.
PERANGKATDAUROH
1. Sarana dan Prasarana dauroh
Sebuah dauroh berjalan dengan baik mengharuskan tersedianya sarana dan
Prasarana yang memadai. Antara lain
:
a. Tempat
Tempat harus kondusif, tidak gaduh dan memungkinkan pesertra untuk mengekspresikan
setiap kemampuannya tanpa merasa terbatasi oleh kondisi tempat.
b. Desaian Ruang Kelas
Ruang kelas harus didesain
sedemikan rupa agar daunrh dapat berjalan secara optimal. Ruang dauroh standar
harus menggunakan meja dan kursi yang disusun leter U, setengah lingkaran
ataupun segitiga. NB: Ruang kelas khusus DM I dibuat kesan sederhana, tempat
dekat dengan realitas kehidupan masyarakat
c. Perlengkapan Ruang Training
model tempat duduk peserta |
Perlengkapan yang harus ada dalam ruang taining antara lain : papan tulis, kertas plano,
spidol, penghapus, sotmd sistem, OHP, vtransparasi, buku-buku referensi/perpustakaan
kecil, vlaptop/komputer, vptinter, proyektor (LCD) dan sebagainya.
d. prasanarana pendukung dauroh
berupa kamar mandi yang
memadai, tempat tidur, ruang local, ruang instruktur, ruang panitia, tempat
sholat, alat komunikasi, dsb
e. administrasi dauroh
berkenaan dengan hal
pendataan dan pendokumentasian dalam bentuk softcopy atau hardcopy.
1.
Biodata peserta
2.
Daftar peserta
3.
Presensi peserta
4.
Lembar observasi
5.
Sosiometri
6.
Form data instruktur