Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 Februari 2012

Lumbung Mas Hari itu bersama Mereka...


Indonesia …
merah darahku, putih tulangku
bersatu dalam semangatmu

Indonesia …
debar jantungku, getar nadiku
berbaur dalam angan-anganmu
kebyar-kebyar, pelangi jingga

biarpun bumi bergoncang
kau tetap Indonesiaku
andaikan matahari terbit dari barat
kaupun tetap Indonesiaku
tak sebilah pedang yang tajam
dapat palingkan daku darimu
kusingsingkan lengan
rawe-rawe rantas
malang-malang tuntas
denganmu …

Indonesia …
merah darahku, putih tulangku
bersatu dalam semangatmu
Indonesia …
debar jantungku, getar nadiku
berbaur dalam angan-anganmu
kebyar-kebyar, pelangi jingga
Indonesia …
merah darahku, putih tulangku
bersatu dalam semangatmu
Indonesia …
nada laguku, symphoni perteguh
selaras dengan symphonimu

Waktu telah menunjukkan pukul 10 lebih 15 menit, tapi masih saja  di kampus alamat  telat lah ini ceritanya.  Agenda  selanjutnya selepas dari kampus adalah mengikuti rapat alumni pelatihan Kementrian Pemuda dan Olahraga kami berjanji bertemu di rumah makan Padang  yang bernama Lumbung Mas di sekitar kampus UNRI.
Berbekal kepercayaan diri saya pun berangkat menuju tempat pertemuan, alhasil tanpa peta dan pengetahuan pasti dimana tempatnya dalam keadaan terlambat saya tidak menemukan rumah makan yang dimaksud, Putar-Putar aja sekeliling kampus UNRI tanpa juga berinisiatif bertanya pada orang lain. Akhirnya setelah menelepon Mbak Lusi sang Koordinator tempat yang dilantik  dadakan saya tiba di depan rumah makan yang menjual makanan padang ini. Lansung menuju lantai II tempat pertemuan.
Wuaaahhh..ternyata teman-teman udah pada hadir dan bersiap-siap untuk makan, di meja makan telah tersedia  hidangan makanan berbagai macam , tanpa basa basi Mbak Lusi lansung menawarkan saya untuk makan, sebenarnya saat itu \ masih kenyang sih..tapi ya.. mau gimana lagi susunan agenda kan sudah diatur rapi otomatis harus patuh pada jadwal, yang mana sesuai jadwal agenda pertama adalah makan. Berbagai  jenis makanan tersedia di atas meja, mulai dari Ikan Asam Pedas, Gulai daging, ayam goreng, sayur, lalu juga ada Gulai daun Ubi Tumbuk yang Khas dari Sumatra Utara walau ada terasa pahit ketika makan nya tapi gulai ini saya rasa cukup best dan fresh  dibandingkan Gulai dan sayur lain yang penuh dengan rempah dan minyak.
Ternyata masih ada juga yang telat, tak kirain saya yang paling telat. Harusnya hari ini  saya gak telat, dari rumah udah on time banget, tujuan pertama memang ke kampus dulu  untuk minta Cap di TU FKIP, setelah itu baru  ke tempat pertemuan, namun ternyata Allah berkehendak lain, Alhamdulillah di kampus saya bertemu adik-adik  yang dulu sama –sama aktif di organisasi, pertemuan dengan mereka dalam bentuk silahturrahmi seperti ini memang menyenangkan, terasa persaudaraanya walau jarang bertemu, saling menyapa, menanyakan kabar menyatu dalam kerinduan. Dan tak lupa  bertukar pikiran, seperti pagi ini senangnya bisa bertemu dengan Tari yang baru muallaf setahun lalu, Tari adalah anak yang semangat menuntut Ilmu, alhamdullillah walau baru masuk Islam Tari sudah memakai jilbab dengan Rapi. Yang lebih menyenangkan lagi Tari bercerita kepada saya bahwa sekarang dia belajar mengaji setiap seminggu dua kali. Wah.. senang sekali mendengar nya, tidak setiap muallaf bisa seperti Tari yang banyak mendapat bimbingan. Semoga ALLah selalu membimbingnya.
Dan berkah lain di pagi itu adalah bisa bertemu dengan Rizka Mahasiswa Biologi angkatan 2007, dulu pernah sama-sama di BEM FKIP selama setahun, senang nya mendengar kabar kalau tak lama lagi dia akan ujian Kompre..wah..selamat ya, berkah makin bertambah ketika melihat kesibukan pengurus BEM FKIP membuka bazaar kegiatan  seminar mengangkat tema tentang pendidikan berkarater. Ya..sejak lama BEM FKIP memang fokus pada isu pendidikan berkarakter sejak tahun 2009  setiap kegiatan kami dulu selalu mengusung tema karakter, saya ingat ketika tahun 2009 BEM FKIP membuat seminar tentang pendidikan berkarakter dengan  3 orang pembicara walau kemudian yang datang hanya satu orang pembicara yaitu Anggota DPRD Kota Fadri AR. Kehadirannya menghangatkan acara pada saat itu. Lalu di tahun 2010, seminar dengan 400 orang peserta  diadakan di PKM kampus, jumlah peserta ini melebihi target panitia, namun ada kebahagiaan yang dirasakan saat itu, yang pasti kami bisa menjawab tantangan dari orang-orang yang mengkritik kegiatan kami di tahun 2009 lalu. kegiatan Ini juga mengangkat tema karakter dengan 4 pembicara dari berbagai kalangan termasuk pemuda. Keuntungan dari acara saat itu di sumbangkan kepada salah satu yayasan yang mengelola sekolah marjinal khusus anak putus sekolah dan anak miskin kota, senangnya saat itu ketika bisa berkumpul bersama mereka menyampaikan sumbangan yang diberikan oleh mahasiswa FKIP. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan pahala setimpal.
Tahun berganti  kini dengan kepengurusan lain dan dengan suasana yang  sudah tak sama lagi dengan masa kepengurusan kami, saya berharap BEM FKIP akan terus maju walau dalam keterbatasan materi..biarlah asal jangan keterbatasan ide dan semangat. Karena jika itu yang telah hilang maka semua akan mati tidak akan ada lagi pergerakan..! tidak akan ada reformasi, maka revolusi akan mati di tangan mereka yang tak lagi ada semangat.
Selesai cap di TU saya bergegas segera menuju parkiran motor namun ternyata Allah masih memberi rizki bertemu dengan saudara yang lain, ya di lorong kampus saya bertemu dengan Arik, kader kampus satu ini memang sangat semangat sekali, dia aktif di lembaga umum kampus bagi saya semangat nya ini perlu di apresiasi. Tidak semua anak Rohis kampus mau terjun ke organisasi umum jumlah nya sangat sedikit sekali. Perjuangan orang-orang seperti Arik ini tidaklah mudah, mereka harus lansung berhadapan dengan realita, bahkan terkadang saya lihat mereka harus menyelesaikan urusan keumatan seorang diri, bertikai dengan waktu dalam kesepian orang-orang yang mau menemani.
Selesai makan acara pun kemudian di buka oleh Aan  Koordinator alumni yang sebulan lalu di tunjuk. By the way tempat rapat ini cozy banget, ekslusif seolah-olah disediakan hari ini hanya untuk kami, ada pendingin udara, ruangan kedap suara, disediakan white board juga . Yah..pokoknya nyaman lah. Pertemuan  yang kesekian kali ini dihadiri sekitar 70 % alumni, memang tidak mudah  untuk mendatangkan seluruhnya.  Hari ini harusnya menjadi kesepakatan pembentukan pengurus dan nama dari kepengurusan ini, namun entah mengapa tadi masih saja dibahas apakah perlu membentuk pengurus atau tidak, ya..mungkin berdasarkan berbagai pertimbangan dan ingin memilki semangat baru dengan nama baru maka keputusan di kembalikan ke hasil keputusan rapat sebelum nya yaitu pembentukan pengurus. Yang pertama kami menentukan dulu nama untuk alumni ini, cukup alot karena memang tidak mudah membuat sebuah nama, bukankah dalam nama ada cita-cita, ada harapan, ada mimpi, ada keterwakilan sosok sang pembawa nama, yang pasti dari  semua itu jangan sampai aja nama nya lucu dan ga’banget seperti usulan alumni yang memberi usulan nama ICBC yang kalo dibaca isi bi si, ini nama kan lucu banget, kurang ada karakter, pas bacanya jadi keinget ama slogannya Cherrybelle yang suka dilatahin ma orang –orang yaitu “cibi..cibi..” emang nya girl band. Sembari rapat beberapa orang Nampak sibuk dengan laptop dan androidnya, berjibaku untuk memposting kegiatan yang tengah berlansung ke dalam facebook, tak lupa beserta gambar nya, koment pun berdatangan ke postingan baru di group,. Yah..zaman udah beda segala sesuatu sekarang bisa diakses dengan cepat melalui tekhnologi terkini, jika saja kita tidak siap dengan perubahan sekecil apapun maka niscaya kita yang akan di tinggalkan zaman“ musuh itu bergerak lebih cepat dalam melancarkan aksinya, dan seharusnya seorang pejuang kebenaran lebih gesit daripada mereka, makanya jangan pernah takut dengan perubahan, perubahan dan kemudahan nya itu jadikan sebagai wadah bukan sebagai sarana.  Setelah beberapa masukan mengenai nama akhirnya diambil keputusan tentang nama Alumni yaitu Komite Pemuda Pembangun Negeri yang disingkat KOMPPAK-Negeri, semua lansung setuju dengan nama ini, lansung dapat feel nya. Setelah berjibaku dengan nama alumni pembahasan dilanjutkan dengan pemilihan struktur pengurus dimulai dari ketua, tentunya pemilihan ketua tidak bisa sembarangan, bukan hanya dilihat dari kualitas tapi juga dari sosok pribadinya yang akan mewakili organisasi yang akan dipimpin, dari beberapa nama yang diusulkan sebagai calon Mulai dari Bantuan, Subhan, hingga Adzroi maka berdasarkan  musyawarah dan keterwakilan kehadiran selama mengawal pembentukan ini maka peserta menyepakati Adzroi sebagai Ketua, mahasiswa Universitas Riau asal Kota Pekanbaru dinilai layak sebagai Ketua, selanjutnya dipilihlah masing kepala- bidang tak lupa Sekretaris dan Bendahara sebagai pemegang peranan strategis. Pemilihan ini tidak lah terlalu rumit , semua berjalan lancar dan penuh kekeluargaan. Ya..bagi kami sebuah kerja untuk negeri ini harus lepas dari kepentingan-kepentingan pribadi, kejujuran pada niat dan tujuan menjadi prioritas, makanya tak perlu berlama-lama menunjuk orang-orangnya. Pelatihan empat bulan lalu di Hotel Mutiara Merdeka telah mengajarkan banyak hal kepada kami, sehingga tanpa serupiah pun rupiah kami masih setia berbakti untuk negeri, ini lah yang saya lihat pada semangat mereka pada setiap  pertemuan mulai dari di UNRI, Mesjid Ar Rahman, Taman Kota hingga Rumah makan padang ini, semangat yang tak pernah padam menuju cita-cita Indonesia Jaya.
Ini memang bukan kerja yang mudah, kepengurusan ini mempunyai banyak harapan tentang mimpi dan cita-cita, dalam Indonesia dengan kondisi nya seperti sekarang ini kami tidak boleh lemah, Hasan Al Bana sang pelopor Islam kontemporer mengatakan dalam risalah nya bahwa kebangkitan itu berangkat dari hal-hal yang mustahil dan penuh dengan keterbatasan namun kemustahilan itu lah yang kemudian mengajarkan bahwa kerja keras, keyakinan, teguh dan ulet sebagai kunci sebuah kebangkitan bangsa  yang kini besar. Dan kami yakin bahwa apa yang kami kerjakan hari ini akan menjadi buah manis  suatu hari nanti Sebuah keyakinan yang kuat dan usaha yang maksimal menjadi jalan pembuka keberhasilan.
Hari ini setelah melewati perjalanan beberapa bulan dari pelatihan 4 bulan yang lalu maka terbentuk lah ikatan dari alumni ini, pelatihan yang meninggalkan kesan berbeda, pertemuan dengan banyak teman-teman dari berbagai daerah di Sumatra, sebuah pulau yang memilki etnis budaya lokal yang hampir-hampir sama menyatukan kami dalam kebersamaan cita-cita dan fikiran. Saat itu kami di giring dalam frame berfikir yang sama yang jika saya artikan pelatihan ini lebih kurang sama seperti doktrin. Doktrin untuk mencintai Indonesia dan bekerja nya untuknya. Trainer dan panitia yang juga mampu menjaga alur pelatihan sedemikian rupa, hingga peserta selalu penasaran dengan apa yang akan diberikan selanjutnya, pembicara dan pemateri yang juga sangat luar biasa. Mulai dari Hari pertama dengan materi kepemudaan nya oleh Pak Imam, Mas Indra, Bang Fahrul, lalu lanjut ke Bang Mufti, Mas Agung, pembicara undangan seperti dari Jakarta seorang anggota DPR RI dari Fraksi PKS dengan materi sejarahnya lalu dari Riau Pos, Mas Farhan dari kemetrian pemuda dan olahraga dengan materi analisis sosial tak ketinggalan akademisi  juga mulai dari Dosen Hingga Rektor, ada juga dokter Arif yang gokil abis,  hingga Terapis-Terapis luar biasa dari Mind power..wow..sungguh keren apa yang mereka sajikan kepada kami, selanjutnya kejutan-kejutan demi kejutan terus berlansung Dik Doank dengan kandang Jurangnya, lalu ada  Pak Nanang Mubarok trainer yang keren luar biasa.. Hmmm Bicara soal Pak Nanang cukup menarik ..beberapa bulan setelah pelatihan itu kami mengundang Pak Nanang kembali  Pekanbaru lagi, tepatnya di Bulan Desember, Pak Nanang mengisi materi di Kampus, menyenangkan bisa mengenal beliau, banyak hal positif yang bisa diambil dari seorang laki-laki yang ramah dan tidak sombong ini. Sabar sekali dalam menghadapi tingkah pola kami sebagai panitia, bahkan sebelum kedatangannya di Pekanbaru dia sempat di rawat di Rumah sakit di Jakarta, tapi sebagai seorang yang professional dia tetap memenuhi janji nya kepada panitia saat itu. Hmmm.. menyenangkan sekali bisa kenal dan bertemu dengannya juga dengan Mas Asep, CO  Asisten trainernya yang diperkenalkan oleh Pak Nanang.
Tentunya ketika itu ada harapan yang disematkan kepada 150 orang pemuda yang datang di Hotel Mutiara Merdeka saat itu, Pak Imam bahkan tidak mengizinkan ada sesi penutupan dalam acara tersebut, baginya tidak boleh ditutup, pelatihan ini akan terus berlanjut, pelatihan karakter, yang mana saat itu adalah teori yang diberikan maka saat ini kami pemuda menjalani materi praktek, karena karakter adalah proses terus menerus yang tak boleh berhenti. Maka pada hari ini izinkan kami mengutip kata – kata dari Anis matta untuk memulai langkah perjalanan ini “Beri kami kesempatan utk terlibat, dan izinkan kami menata ulang taman indonesia, biar kami buat kalian tersenyum sebelum senja tiba..”. semangat  ini tak boleh padam sampai di sini kami harus terus bekerja, Indonesia Jaya adalah mimpi kami Dari Pemuda untuk Negara nya.
Pekanbaru, 19 Desember 2012
Specially For semua teman – teman di KOMPPAK Negeri (Aan, Roi, Hendra, Lusi, Ara, Etti, Nurul, Vita, Ezi,