Indonesia …
merah darahku, putih
tulangku
bersatu dalam semangatmu
Indonesia …
debar jantungku, getar
nadiku
berbaur dalam
angan-anganmu
kebyar-kebyar, pelangi
jingga
biarpun bumi bergoncang
kau tetap Indonesiaku
andaikan matahari terbit
dari barat
kaupun tetap Indonesiaku
tak sebilah pedang yang
tajam
dapat palingkan daku
darimu
kusingsingkan lengan
rawe-rawe rantas
malang-malang tuntas
denganmu …
Indonesia …
merah darahku, putih
tulangku
bersatu dalam semangatmu
Indonesia …
debar jantungku, getar
nadiku
berbaur dalam
angan-anganmu
kebyar-kebyar, pelangi
jingga
Indonesia …
merah darahku, putih
tulangku
bersatu dalam semangatmu
Indonesia …
nada laguku, symphoni
perteguh
selaras dengan
symphonimu
Waktu telah menunjukkan pukul 10 lebih 15
menit, tapi masih saja di kampus alamat telat lah ini ceritanya. Agenda selanjutnya selepas dari kampus adalah mengikuti
rapat alumni pelatihan Kementrian Pemuda dan Olahraga kami berjanji bertemu di
rumah makan Padang yang bernama Lumbung
Mas di sekitar kampus UNRI.
Berbekal kepercayaan diri saya pun
berangkat menuju tempat pertemuan, alhasil tanpa peta dan pengetahuan pasti
dimana tempatnya dalam keadaan terlambat saya tidak menemukan rumah makan yang
dimaksud, Putar-Putar aja sekeliling kampus UNRI tanpa juga berinisiatif bertanya
pada orang lain. Akhirnya setelah menelepon Mbak Lusi sang Koordinator tempat
yang dilantik dadakan saya tiba di depan
rumah makan yang menjual makanan padang ini. Lansung menuju lantai II tempat
pertemuan.
Wuaaahhh..ternyata teman-teman udah pada
hadir dan bersiap-siap untuk makan, di meja makan telah tersedia hidangan makanan berbagai macam , tanpa basa
basi Mbak Lusi lansung menawarkan saya untuk makan, sebenarnya saat itu \ masih
kenyang sih..tapi ya.. mau gimana lagi susunan agenda kan sudah diatur rapi
otomatis harus patuh pada jadwal, yang mana sesuai jadwal agenda pertama adalah
makan. Berbagai jenis makanan tersedia
di atas meja, mulai dari Ikan Asam Pedas, Gulai daging, ayam goreng, sayur,
lalu juga ada Gulai daun Ubi Tumbuk yang Khas dari Sumatra Utara walau ada
terasa pahit ketika makan nya tapi gulai ini saya rasa cukup best dan fresh dibandingkan Gulai dan
sayur lain yang penuh dengan rempah dan minyak.
Ternyata masih ada juga yang telat, tak kirain saya yang paling telat. Harusnya
hari ini saya gak telat, dari rumah udah
on time banget, tujuan pertama memang
ke kampus dulu untuk minta Cap di TU
FKIP, setelah itu baru ke tempat
pertemuan, namun ternyata Allah berkehendak lain, Alhamdulillah di kampus saya
bertemu adik-adik yang dulu sama –sama aktif
di organisasi, pertemuan dengan mereka dalam bentuk silahturrahmi seperti ini
memang menyenangkan, terasa persaudaraanya walau jarang bertemu, saling
menyapa, menanyakan kabar menyatu dalam kerinduan. Dan tak lupa bertukar pikiran, seperti pagi ini senangnya
bisa bertemu dengan Tari yang baru muallaf setahun lalu, Tari adalah anak yang
semangat menuntut Ilmu, alhamdullillah walau baru masuk Islam Tari sudah
memakai jilbab dengan Rapi. Yang lebih menyenangkan lagi Tari bercerita kepada
saya bahwa sekarang dia belajar mengaji setiap seminggu dua kali. Wah.. senang
sekali mendengar nya, tidak setiap muallaf bisa seperti Tari yang banyak
mendapat bimbingan. Semoga ALLah selalu membimbingnya.
Dan berkah lain di pagi itu adalah bisa
bertemu dengan Rizka Mahasiswa Biologi angkatan 2007, dulu pernah sama-sama di
BEM FKIP selama setahun, senang nya mendengar kabar kalau tak lama lagi dia
akan ujian Kompre..wah..selamat ya, berkah makin bertambah ketika melihat kesibukan
pengurus BEM FKIP membuka bazaar kegiatan seminar mengangkat tema tentang pendidikan
berkarater. Ya..sejak lama BEM FKIP memang fokus pada isu pendidikan
berkarakter sejak tahun 2009 setiap
kegiatan kami dulu selalu mengusung tema karakter, saya ingat ketika tahun 2009
BEM FKIP membuat seminar tentang pendidikan berkarakter dengan 3 orang pembicara walau kemudian yang datang
hanya satu orang pembicara yaitu Anggota DPRD Kota Fadri AR. Kehadirannya
menghangatkan acara pada saat itu. Lalu di tahun 2010, seminar dengan 400 orang
peserta diadakan di PKM kampus, jumlah
peserta ini melebihi target panitia, namun ada kebahagiaan yang dirasakan saat
itu, yang pasti kami bisa menjawab tantangan dari orang-orang yang mengkritik
kegiatan kami di tahun 2009 lalu. kegiatan Ini juga mengangkat tema karakter
dengan 4 pembicara dari berbagai kalangan termasuk pemuda. Keuntungan dari
acara saat itu di sumbangkan kepada salah satu yayasan yang mengelola sekolah
marjinal khusus anak putus sekolah dan anak miskin kota, senangnya saat itu ketika
bisa berkumpul bersama mereka menyampaikan sumbangan yang diberikan oleh
mahasiswa FKIP. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan pahala setimpal.
Tahun berganti kini dengan kepengurusan lain dan dengan
suasana yang sudah tak sama lagi dengan
masa kepengurusan kami, saya berharap BEM FKIP akan terus maju walau dalam
keterbatasan materi..biarlah asal jangan keterbatasan ide dan semangat. Karena
jika itu yang telah hilang maka semua akan mati tidak akan ada lagi pergerakan..!
tidak akan ada reformasi, maka revolusi akan mati di tangan mereka yang tak
lagi ada semangat.
Selesai cap di TU saya bergegas segera
menuju parkiran motor namun ternyata Allah masih memberi rizki bertemu dengan
saudara yang lain, ya di lorong kampus saya bertemu dengan Arik, kader kampus
satu ini memang sangat semangat sekali, dia aktif di lembaga umum kampus bagi
saya semangat nya ini perlu di apresiasi. Tidak semua anak Rohis kampus mau
terjun ke organisasi umum jumlah nya sangat sedikit sekali. Perjuangan
orang-orang seperti Arik ini tidaklah mudah, mereka harus lansung berhadapan
dengan realita, bahkan terkadang saya lihat mereka harus menyelesaikan urusan
keumatan seorang diri, bertikai dengan waktu dalam kesepian orang-orang yang
mau menemani.
Selesai makan acara pun kemudian di buka
oleh Aan Koordinator alumni yang sebulan
lalu di tunjuk. By the way tempat
rapat ini cozy banget, ekslusif
seolah-olah disediakan hari ini hanya untuk kami, ada pendingin udara, ruangan kedap
suara, disediakan white board juga . Yah..pokoknya nyaman lah. Pertemuan yang kesekian kali ini dihadiri sekitar 70 %
alumni, memang tidak mudah untuk mendatangkan
seluruhnya. Hari ini harusnya menjadi
kesepakatan pembentukan pengurus dan nama dari kepengurusan ini, namun entah
mengapa tadi masih saja dibahas apakah perlu membentuk pengurus atau tidak,
ya..mungkin berdasarkan berbagai pertimbangan dan ingin memilki semangat baru
dengan nama baru maka keputusan di kembalikan ke hasil keputusan rapat sebelum nya
yaitu pembentukan pengurus. Yang pertama kami menentukan dulu nama untuk alumni
ini, cukup alot karena memang tidak mudah membuat sebuah nama, bukankah dalam
nama ada cita-cita, ada harapan, ada mimpi, ada keterwakilan sosok sang pembawa
nama, yang pasti dari semua itu jangan
sampai aja nama nya lucu dan ga’banget seperti usulan alumni yang memberi usulan
nama ICBC yang kalo dibaca isi bi si, ini nama kan lucu banget, kurang ada
karakter, pas bacanya jadi keinget ama slogannya Cherrybelle yang suka
dilatahin ma orang –orang yaitu “cibi..cibi..” emang nya girl band. Sembari
rapat beberapa orang Nampak sibuk dengan laptop dan androidnya, berjibaku untuk
memposting kegiatan yang tengah berlansung ke dalam facebook, tak lupa beserta
gambar nya, koment pun berdatangan ke postingan baru di group,. Yah..zaman udah
beda segala sesuatu sekarang bisa diakses dengan cepat melalui tekhnologi
terkini, jika saja kita tidak siap dengan perubahan sekecil apapun maka niscaya
kita yang akan di tinggalkan zaman“ musuh itu bergerak lebih cepat dalam melancarkan
aksinya, dan seharusnya seorang pejuang kebenaran lebih gesit daripada mereka,
makanya jangan pernah takut dengan perubahan, perubahan dan kemudahan nya itu
jadikan sebagai wadah bukan sebagai sarana. Setelah beberapa masukan mengenai nama
akhirnya diambil keputusan tentang nama Alumni yaitu Komite Pemuda Pembangun
Negeri yang disingkat KOMPPAK-Negeri, semua lansung setuju dengan nama ini,
lansung dapat feel nya. Setelah
berjibaku dengan nama alumni pembahasan dilanjutkan dengan pemilihan struktur pengurus
dimulai dari ketua, tentunya pemilihan ketua tidak bisa sembarangan, bukan
hanya dilihat dari kualitas tapi juga dari sosok pribadinya yang akan mewakili
organisasi yang akan dipimpin, dari beberapa nama yang diusulkan sebagai calon
Mulai dari Bantuan, Subhan, hingga Adzroi maka berdasarkan musyawarah dan keterwakilan kehadiran selama
mengawal pembentukan ini maka peserta menyepakati Adzroi sebagai Ketua,
mahasiswa Universitas Riau asal Kota Pekanbaru dinilai layak sebagai Ketua,
selanjutnya dipilihlah masing kepala- bidang tak lupa Sekretaris dan Bendahara
sebagai pemegang peranan strategis. Pemilihan ini tidak lah terlalu rumit ,
semua berjalan lancar dan penuh kekeluargaan. Ya..bagi kami sebuah kerja untuk
negeri ini harus lepas dari kepentingan-kepentingan pribadi, kejujuran pada
niat dan tujuan menjadi prioritas, makanya tak perlu berlama-lama menunjuk
orang-orangnya. Pelatihan empat bulan lalu di Hotel Mutiara Merdeka telah
mengajarkan banyak hal kepada kami, sehingga tanpa serupiah pun rupiah kami
masih setia berbakti untuk negeri, ini lah yang saya lihat pada semangat mereka
pada setiap pertemuan mulai dari di
UNRI, Mesjid Ar Rahman, Taman Kota hingga Rumah makan padang ini, semangat yang
tak pernah padam menuju cita-cita Indonesia Jaya.
Ini memang bukan kerja yang mudah,
kepengurusan ini mempunyai banyak harapan tentang mimpi dan cita-cita, dalam
Indonesia dengan kondisi nya seperti sekarang ini kami tidak boleh lemah, Hasan
Al Bana sang pelopor Islam kontemporer mengatakan dalam risalah nya bahwa kebangkitan
itu berangkat dari hal-hal yang mustahil dan penuh dengan keterbatasan namun
kemustahilan itu lah yang kemudian mengajarkan bahwa kerja keras, keyakinan,
teguh dan ulet sebagai kunci sebuah kebangkitan bangsa yang kini besar. Dan kami yakin bahwa apa yang
kami kerjakan hari ini akan menjadi buah manis
suatu hari nanti Sebuah keyakinan yang kuat dan usaha yang maksimal menjadi
jalan pembuka keberhasilan.
Hari ini setelah melewati perjalanan
beberapa bulan dari pelatihan 4 bulan yang lalu maka terbentuk lah ikatan dari
alumni ini, pelatihan yang meninggalkan kesan berbeda, pertemuan dengan banyak
teman-teman dari berbagai daerah di Sumatra, sebuah pulau yang memilki etnis
budaya lokal yang hampir-hampir sama menyatukan kami dalam kebersamaan
cita-cita dan fikiran. Saat itu kami di giring dalam frame berfikir yang sama
yang jika saya artikan pelatihan ini lebih kurang sama seperti doktrin. Doktrin
untuk mencintai Indonesia dan bekerja nya untuknya. Trainer dan panitia yang
juga mampu menjaga alur pelatihan sedemikian rupa, hingga peserta selalu
penasaran dengan apa yang akan diberikan selanjutnya, pembicara dan pemateri
yang juga sangat luar biasa. Mulai dari Hari pertama dengan materi kepemudaan
nya oleh Pak Imam, Mas Indra, Bang Fahrul, lalu lanjut ke Bang Mufti, Mas
Agung, pembicara undangan seperti dari Jakarta seorang anggota DPR RI dari
Fraksi PKS dengan materi sejarahnya lalu dari Riau Pos, Mas Farhan dari
kemetrian pemuda dan olahraga dengan materi analisis sosial tak ketinggalan akademisi
juga mulai dari Dosen Hingga Rektor, ada
juga dokter Arif yang gokil abis, hingga
Terapis-Terapis luar biasa dari Mind power..wow..sungguh keren apa yang mereka
sajikan kepada kami, selanjutnya kejutan-kejutan demi kejutan terus berlansung
Dik Doank dengan kandang Jurangnya, lalu ada Pak Nanang Mubarok trainer yang keren luar
biasa.. Hmmm Bicara soal Pak Nanang cukup menarik ..beberapa bulan setelah
pelatihan itu kami mengundang Pak Nanang kembali Pekanbaru lagi, tepatnya di Bulan Desember,
Pak Nanang mengisi materi di Kampus, menyenangkan bisa mengenal beliau, banyak
hal positif yang bisa diambil dari seorang laki-laki yang ramah dan tidak
sombong ini. Sabar sekali dalam menghadapi tingkah pola kami sebagai panitia,
bahkan sebelum kedatangannya di Pekanbaru dia sempat di rawat di Rumah sakit di
Jakarta, tapi sebagai seorang yang professional dia tetap memenuhi janji nya
kepada panitia saat itu. Hmmm.. menyenangkan sekali bisa kenal dan bertemu
dengannya juga dengan Mas Asep, CO Asisten
trainernya yang diperkenalkan oleh Pak Nanang.
Tentunya ketika itu ada harapan yang
disematkan kepada 150 orang pemuda yang datang di Hotel Mutiara Merdeka saat
itu, Pak Imam bahkan tidak mengizinkan ada sesi penutupan dalam acara tersebut,
baginya tidak boleh ditutup, pelatihan ini akan terus berlanjut, pelatihan
karakter, yang mana saat itu adalah teori yang diberikan maka saat ini kami
pemuda menjalani materi praktek, karena karakter adalah proses terus menerus
yang tak boleh berhenti. Maka pada hari ini izinkan kami mengutip kata – kata
dari Anis matta untuk memulai langkah perjalanan ini “Beri kami kesempatan utk
terlibat, dan izinkan kami menata ulang taman indonesia, biar kami buat kalian
tersenyum sebelum senja tiba..”. semangat
ini tak boleh padam sampai di sini kami harus terus bekerja, Indonesia
Jaya adalah mimpi kami Dari Pemuda untuk Negara nya.
Pekanbaru, 19 Desember 2012
Specially For semua teman – teman di
KOMPPAK Negeri (Aan, Roi, Hendra, Lusi, Ara, Etti, Nurul, Vita, Ezi,