 | |
| Mama and Papa |
Papa ku adalah pegawai negeri sipil biasa
Katanya 2 tahun lagi papa ku baru akan pensiun
Papa ku pegawai negeri biasa
Tak seperti pegawai negeri yang luar biasa
Untuk supaya gaji nya bertambah Papaku lebih memilih kuliah lagi
Seingatku papa adalah orang yang biasa biasa saja
Tetapi entah mengapa beliau selalu dipercaya untuk berbagai
amanah
Dan jika telah diberi amanah papa tidak akan main main
Yang aku tahu papa dari kami kecil hingga sekarang tak
pernah meninggalkan sholat
Di pertengahan masa remaja kulihat Papa tak pernah lagi
sholat
Maksudnya sholat di rumah (kecuali sakit) Papa selalu
sholat di mesjid
Kemarin papa operasi penyakit nya disebuah rumah sakit
swasta
Dan papa yang selama ini mengabdi di departemen kesehatan
Telah malang melintang dengan dunia kesehatan
Tapi kemarin ketika sakit, Papa yang punya banyak rekan
kerja dokter, bidan, petugas kesehatan
handal di kota ini tak sedikit pun memanfaatkan itu untuk mendapatkan pelayanan
lebih..
Papa bahkan memiilih sebuah rumah sakit islam dengan alasan
sederhana “kalau bukan kita yang berobat di rumah sakit islam siapa lagi.. ?
Papa tak minta di “istimewakan” oleh siapa saja, bahkan
ketika teman temannya berusaha memberikannya Papa menolaknya
Papa tak pernah meminta pelayanan istimewa dari institusinya
bekerja walau Papaku telah bekerja
selama 29 tahun
Karena bagi Papa pekerjaan adalah amanah,
Bekerja adalah melayani
Bukan dilayani
Hingga saat ini Papa hanya PNS biasa hidup normal dengan
gaji yang memang sesuai dengan golongannya
Tak ada kemewahan dalam keluarga kami, walau bisa saja Papa
lakukan itu seperti rekan rekannya
Tapi itu bukan Papa ku
Dia tak ingin hidupnya gundah karena mengambil yang bukan
hal miliknya
Papa ku hanya PNS biasa
Papa yang pernah bertengkar dengan kepala kantor nya yang
baru dipindahkan
Papa yang menantang sang Kepala kantor yang baru dipindahkan
beberapa bulan itu untuk membuktikan
tuduhannya kepada Papa bahwa Papa ku menggelapkan dana
Papa bahkan melaporkan seluruh laporan keuanganya ketika
menjabat sebagai kepala kantor di salah satu cabang dengan rapi dan jelas
Si kepala Kantor baru yang tak lama beberapa bulan setelah
itu dilaporkan ke Tipikor dengan aduan korupsi
Si kepala kantor yang ketika tengah dalam pemeriksaan
kemudian di pindahkan oleh BOS besar untuk menyelamatkannya
AND what the
ending..? No ending..
Papa Ku PNS biasa
Hanya bertemankan Jatah sepeda motor Suzuki yang 7 tahun ini
menemaninya
Sempat menolak jatah mobil dari kantornya
Alasan papa pun simple saja “tak bisa nyetir..”
Papa bagi sebagian orang adalah menyebalkan
Papa tak suka campuri urusan orang
Terlihat lemah
Bahkan oleh beberapa orang keluarga terdekatnya
Dianggap papa ku tak pandai mengambil sikap
Padahal Papa ku adalah Hero bagi kami yang tahu kapan dia
harus tegas
Diam disaat kisruh dan rebutan
Dan bijak di saat tak ada lagi pijakan
Oleh karena nya Papaku kadang disingkirkan
Bahkan oleh anak kemenakan
Papa ku tak ingin pongah
Tak ingin bersikap seolah olah sebagai orang yang berkuasa
Selesaikan masalah dengan cerdas
Itu lah Papaku
Ini lah yang tak
dapat dipahami oleh anak kemenakan
Yang lebih sering tampilkan kesombongan dan keangkuhan
Hey.. sorry Papa ku tak haus di sanjung dan dihormati
Papa ku tak rakus harta bahkan ketika orang berebut warisan
Papa pun pasrah karena papa percaya rezeki telah di atur oleh Nya
Ini lah yang membuat Papa ku tak disukai oleh beberapa orang
Kenapa dengan beberapa orang itu
Karena beberapa iti
di duga Yang suka mark up dana
Papa ku adalah ketua Mesjid
Papa ku bukan orang partai
Dan tak ada kepentingannya di partai manapun dan mencalonkan
siapapun
Papaku di tinggal oleh teman-temannya
Hanya dengan alasan simple
Ketika sebagai ketua Papaku meminta laporan keuangan
Dan saat itu lah Papaku ingin “dimakzulkan”
Papa ku memperjuangkan prinsipnya
Tentang kebenaran dan kejujuran
Mama ku mulai sedih dengan sikap orang orang kepada Papaku
Dan kami pun menghibur
Papa ada di jalan kebenaran
Dan jangan ragukan Ma.. ada Allah yang selalu melindungi
Papa
Ya Allah jagalah Papa ku
He is my hero for me
Jagalah kejujuran nya hingga
kapanpun
Dan tetaplah jaga Papa kami Ya Allah
Pekanbaru, 1 April 2013
