Total Tayangan Halaman

Jumat, 07 Oktober 2011

Gak Banget


Hari yang “Gak banget”
6 Oktober 2011

Pagi pukul 08.40 wib Kamis :
          Tepatnya hari ini, aku  kembali di benturkan pada kenyataan yang benar-benar tidak menyenangkan. aku tidak tahu apakah target itu bisa terlaksana atau tidak. Sikap beliau hari ini betul-betul menguras pemikiran dan mimpiku. Mungkin ini kesalahan pribadi dan aku “gak semestinya” meminta pengertian pada nya. Tapi entah kenapa selepas ini aku gak bisa menata kembali suasana hati, aku gak mau menangis atau sekedar mengeluarkan air mata untuk kejadian pagi yang tidak enak. Tetapi di balik kaca helm kesayangan ku ini aku ternyata sangat rapuh. Aku harus menyerah dengan air mata yang tak menyenangkan ini. Sepanjang jalan aku terus memikirkan akan sikap ku dan sikap nya. Beliau memang sulit ditaklukkan. Walau hati ku berusaha meyakinkan bahwa semua baik-baik saja, aku tetap tidak bisa menenangkan yang tengah berkecamuk. aku pun tahu hanya Allah lah yang membuat ku yakin, bahwa semua pasti akan berlalu. Dan ini hanya sementara. Namun sampai aku menulis ini pun aku masih “gak banget”.
09.00 (menit ke berapa nya aku lupa)
Perjalanan dari kampus aku lanjutkan menuju daerah Panam. Pagi ini aku ada janji dengan seseorang. Aku meminta bantuannya untuk membantu menyelesaikan tugas yang tak kunjung selesai, orang ini ternyata baik juga. Selesai mengantarkan sesuatu itu  kepadanya aku arahkan motor Soul merah kesayanganku ke arah tempat pengisian BBM. Tiga hari ini minyak motor ku sedikit hemat. Selasa lalu aku mengisi hingga full. Rencana untuk servis motor ku pun belum bisa terlaksana. Seumur hidup aku tidak pernah melakukan pekerjaan ini. Dulu pun dengan Jupiter biru ku, aku tidak pernah melakukan ini. Tapi sepertinya aku harus belajar sendiri untuk datang ke bengkel dan melihat sendiri kondisi motor ku. Seperti kehidupan aku pun tidak bisa lagi menghandalkan orang rumah untuk melakukan tugas ini. Aku harus mandiri, minimal membawa motor ku untuk di servis. Fuiiiihhhh.. tapi tidak lah untuk hari ini. Mood ku lagi gak baik, dan aku tidak lagi bersemangat mau melakukan apapun apalagi jika itu pekerjaan yang asing bagi ku. Kulihat penunjuk waktu di HP menunjukkan pukul 10. 05 Wib. Aku baru ingat bahwa aku belum sarapan. Sarapan bagi aku sangat lah penting sama pentingnya dengan sahur di bulan puasa. Penderita maag seperti ku tidak boleh lalai dengan makan. Tapi ini kurasa bukan lagi saat yang tepat untuk mengatakan “it’s time to Breakfast” kalau anda menginap  di hotel dan turun di jam segini maka jangan berharap akan menemukan sepotong roti atau  susu segar yang masih tersisa di Buffet restoran. Anda hanya akan melihat para Waitress nya sibuk merapikan meja. Dan malangnya anda terpaksa harus memesan makanan khusus Branch (Breakfast dan lunch) jangan bermimpi untuk mendapat gratis Breakfast karena anda akan di charge oleh waitress (Yee.. siapa suruh jam segitu baru turun rasain..deh). Mood buruk kembali menghantui ku.. kejadian pagi ini benar-benar telah… (uhhhhfff) ya inilah aku Ria. Aku sering terpengaruh dengan hal-hal yang pasti mempengaruhi perilaku ku. Sesuatu yang belum bisa hilang dari hidupku. Ya.. keinginan untuk wisuda itu mempengaruhi semua sikapku. Sehingga menjadikan itu sesuatu yang memilki efek buruk. Ya.. aku memang ingin segera wisuda. Meninggalkan kampus dan melalang di jelajah impian ku. Aku ingin menggapai tempat yang ku setting di Planing hidupku. Aku harus segera mengambil S2 di jurusan yang aku inginkan. Dan kembali ke Riau mendedikasikan semuanya. Tapi lagi-lagi benturan. Dan ini membuatku bête banget.
Aku lewati jalan Nangka rencana ku selanjutnya aku ingin ke Gobah, aku lebih memilih memakai jalan alternative melalui Jl.KH Ahmad Dahlan. Sampai di  Sudirman aku memutar melalui Jl Nangka, disini aku tersenyum sendirian mengngat kejadian ketika Aksi G14S kemarin di bawah hujan dan kedinginan tak sedikit pun mengurangi semangat kami kala itu. Ku tancapkan Gas motor melaju dalam kecepatan yang biasa-biasa saja. Trus masuk ke Jl. Ronggowarsito di sini memori ku kembali berputar mengingat beberapa minggu lalu. 2 hari aku menghabiskan waktu bersama para pejuang KAMMI di sini. Ingat kejadian pagi Sabtu itu, hari terakhir di sini. Di tengah keheningan subuh itu aku dan seorang akhwat harus mencari air untuk Wudhu ditambah lagi sang Akhwat itu udah gak tahan pengen ke toilet, kami pun mengambil inisiatif ke Mesjid Arfaunnas di UNRI Gobah. He..he.. kenangan-kenagan itu berputar seperti alunan musik mozard di kepala ku. Hal-hal yang seperti ini lah yang membuat ku mampu melupakan masalah-masalah dalam hidup. Aku pun rindu mereka, aku rindu suasasana pelatihan itu.
Aku sadar ini bukan saat yang tepat untuk sarapan, maka kuputuskan membeli Nasi bungkus dengan lauknya. Kuparkirkan motor ku di halaman sebuah rumah makan. Sebenarnya aku orang yang paling tidak suka dengan yang namanya Nasi bungkus. Aku suka ngeri melihat makanan yang dibalut dengan cabe yang merah dan kuah kari yang kental membuatku merinding. Ketika memilih lauk pun tidak sulit bagi ku. Aku tidak perlu melirik ikan-ikanan, gulai-gulaian,  cukup ayam saja favorit ku. Lagi-lagi sesuatu yang aneh pada diriku, dari dulu hingga sekarang aku sedikit pun tidak menyukai ikan yang dibakar atau di gulai. Aku membayangkan ikan-ikan dengan kepalanya itu hidup dalam mulutku, aku merasa diriku ini aneh bin ajaib. Suatu ketika anak KAMMI mengadakan acara Halal Bihalal mereka membakar lebih kurang 50 ekor ikan, mulai dari ikan Mas, ikan Nila ampe ikan Patin. Setelah ikan matang dan siap disantap aku mendadak takut bukan karena akan menyantapnya tapi aku takut mereka tersinggung kalau aku tidak memakan ikan bakar yang telah mereka sajikan. Aku takut mereka tidak tahu kalau aku tidak menyukai ikan-ikan itu. Syukurlah ketika akan disajikan nasi bungkus yang dibeli ikhwannya lengkap dengan lauk nya, bersama mereka aku menyantap makanan itu. Tanpa mereka ketahui kalau aku tidak memakan ikan yang telah mereka masak. Hal-hal ini lah yang selalu menghantui ku selama bertahun-tahun di sini. Ketika ada pelatihan aku sering merasa tertekan ketika tiba waktunya makan. Aku khawatir kalau mereka tidak bisa menerima kekurangan ku, aku takut mereka tersinggung dan menganggap aku tak mau makan makanan yang mereka buat. Padahal jujur dalam hati tidak ada sedikitpun aku berniat seperti itu. Setelah selesai membayar nasi bungkus ku aku pun lansung menancap gas menuju rumah. Aku lagi-lagi memilih jalan alternative agar segera sampai di rumah.
Sampai di rumah seperti biasa, sejak aku masih bayi hingga sekarang. Jam-jam segini rumah ku pasti tidak ada orang. Sepi hanya aku sendirian. Mama pulang sekitar jam 12 lewat. Kalo Papa sudah pasti sore. Nia dan Puput gendut gak jelas juga. Segera aku santap makanan ku, sambil melihat tayangan di TV. Di salah satu stasiun TV swasta mereka menayangkan program yang berjudul Ibu. Tayangan Inspiratif tentang kisah seorang Ibu. Aku teringat Mamaku, mungkinkah aku bisa seperti Ibu tersebut yang tetap setia menjaga Emak nya yang kini sudah berusia lanjut, pikun bahkan sudah tidak ingat lagi kepada anaknya. Bisakah aku seperti dia??? Kalau sekarang saja aku masih sering ngambek dan membuatnya sedih.  Bisakah aku menjadi Ibu yang baik bagi anakku kelak. Jika untuk dewasa saja aku masih tertatih, untuk banyak hal aku bahkan belum bisa sendiri. Bahkan sampai sekarang aku belum pandai  mencuci pakaian ku sendiri, ditambah lagi kondisi tangan ku yang patah ini sudah hampir setahun lebih aku tidak pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan sejenis itu.
11.30 wib
Hari ini aku benar-benar merasa menjadi orang yang tidak produktif sedunia. Aku tidak bersemangat mau melakukan apapun. Padahal tugasku menumpuk. Proseding DM 2 belum juga selesai, tugas dari pembimbing ku pun belum aku selesaikan. Di Uir ada beberapa pekerjaan yang sebenarnya  ingin ku selesaikan. Tapi aku lagi tidak mOod mau ke UIR. Kejadian ahad lalu membuatku malas mau kesana. Bertemu dengan mereka, aku sesekali hanya ingin mengatakan bahwa aku juga punya perasaan tak ingin terus dibentak dengan suara besarnya, dengan sikap arogannya, dan sikapnya yang sering menyakitiku. Mungkin aku salah tapi aku punya alasan dengan sikap ku itu. Kalau saja dia tahu kenapa aku mempertanyakan soalan mereka di dalam kendaraan roda empat itu bersama-sama bukan karena aku ingin mengatakan bahwa mereka salah. Tidak sama sekali tetapi aku hanya khawatir padamu Ukhti. Bisakah kau yakinkan mereka Ikhwan-ikhwan itu kalau hati mereka baik-baik saja selepas perjalanan itu. Ukhti.. jangan katakan ini atas nama Dakwah, kalau kau tidak memahaminya. Mungkin aku juga tidak paham bahkan aku tahu kau jauh lebih diatas aku. Kau anak pondokan dan aku bukan. Kau dekat dengan kakak-kakak di kampus UIR itu dan aku tidak. Kau mengetahui banyak hal mengenai buruknya aku dan aku tidak. Bacaan al – quran mu bagus dan aku jauh dari bagus. Hanya satu yang aku tahu Ukhti bahwa ikhwan-ikhwan dan anti juga manusia. Yang bisa tergoda kapan saja. Itu saja yang sebenarnya ingin kuberi tahu padamu tapi sedikit pun kau tidak memberi kesempatan. Kau telah menyakiti hati ku ukhti.. dan aku tengah belajar untuk tidak menyakitimu sesungguhnya.
Tiba-tiba mataku mengantuk, aku putuskan untuk tidur. Dalam kondisi lagi “dihalalkan” untuk tidak sholat ini aku bisa mengambil posisi Pewe untuk tidur. Sambil menunggu Mama pulang aku baringkan tubuh ku diatas tempat tidur. Kamar Mama ku aku adalah tempat ternyaman kami semuanya. Adem dan menenangkan. Perjalanan ke kampus dan panam hari ini menguras energi ku. Sejak mengalami kecelakaan tahun lalu. sepertinya anti bodi ku berkurang. Aku sering merasa letih dan kelelahan yang sangat jika beraktifitas yang sebenarnya tidak terlalu berat  ditambah lagi Tangan patahku terasa ngilu, ketika posisi tidur tangan ku ini memang selalu mengalami kesulitan. Tapi entah mengapa sejak beberapa hari ini tangan ku  terasa bertambah sakit dan ngilu.
Pukul 12.30
Sayup-sayup kudengar bunyi bel rumahku, ooh.. rupanya Mama ku sudah pulang. Selesai kubukakan pintu aku melanjutkan tidur. Bahkan ketika mau tidur saja, kejadian pagi tadi masih membuntutiku. Ah.. aku sebel. Ya Allah hanya engkau yang maha mengetahui siapa aku. Padamu kupasrahkan semuanya.

Pukul 15.45 wib
Aku terjaga dari mimpi.. ah dasar Ria. Siang-siang tidur dan masih sempat bermimpin pula. aku turun dan kulihat tidak ada satu orang pun di rumah. Aku buat segelas Teh Manis pelepas dahaga. aku kembali naik ke atas. Masuk ke kamar dan aku hidupkan laptop kesayanganku. Modem berwarna putih aku colokkan ke tempatnya. Setelah connect aku buka opera kesayangan ku, menuju fb ku. Aku lihat ada beberapa pemberitahuan. Kebanyakan datang dari Group-group yang aku ikuti. Beberapa Group sudah aku leaving kan. Karena sering menganggu, apalagi kalau anggota Groupnya udah chating di room chat menganggu sekali. Karena banyak hal yang tidak penting yang mereka diskusikan. Demi kenyamanan aku keluarkan diriku. Sambil OL (istilah orang-orang) kukerjakan beberapa Tugas ku di word.
16.55 Wib
Papa Pulang
Naik ke atas dan menanyakan kemana Mama ku.. he..he.. mama ..mama
Tiba-tiba tante Lani mama Adit tetangga yang menyewa di rumah sebelah memanggil. Aku pun turun dan membukakan pintu. Weisss… ternyata beliau membawakan 2 mangkok soto yang kelihatannya sangat lezat. Asik.. pikirku. Rezeki memang tidak pernah disangka-sangka datangnya.
17.30 Wib
Mama Pulang.. rupanya beliau ke Rumah tante Iyus di Handayani. Rumah lama kami. Mama cerita kalau di sana beliau memasak Gulai ayam plus nangka muda. Ya mama suka sekali di rumah beliau. Rumahnya sederhana saja bahkan jauh sebenarnya dari sederhana. Tetapi keramahan Janda dengan empat anak itu yang membuat Mama betah bersamanya.
Pamfet kegiatan yang tadi malam aku  taq direspon oleh beberapa orang. Mereka diskusi dan memberi beberapa advice kepada ku dan Gigin selaku pelaksana acara. Ya.. beberapa orang mengkritisi kegiatan kami. Bagus sih tapi aku lihat orang itu sangat nyinyir dan lebih banyak teori saja. Ketika disodorin kegiatan dia malah berkilah.. he..he.. manusia..manusia.. !
Maghrib menjelang
Hari ini dengan pagi nya yang tidak menyenangkan membuatku sangat letih. Dan aku merasa adalah orang yang paling “Gak BAnget” dengan sedikit masalah tadi cukup menggambarkan kelemahan ku. Dan siapa aku. Ya Allah padamu kusandarkan hidup dan mati ku. Ya Allah kuatkan lah pundak ku menahan ini semua. Aku ingin menjelajah bumi untuk kuceritakan pada dunia akan keindahanMu. Ya Allah aku Ingin…
Coretan Hati

Ria Bustanudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar